Friday, March 09, 2012

fercyumah


Percuma kamu cantik dan ganteng, tapi buang sampah selalu sembarangan

Percuma kamu pake wedges, rok mini, pamer paha mulus dan betis yahud, tapi buang sampah selalu sembarangan

Percuma badanmu six-pack dan wangi.tapi buang sampah selalusembarangan

Percuma kamu pake jaguar, tapi buang sampah selalu sembarangan

Percuma kamu pake aipon, blekberi, atau teb,tapi buang sampah selalu sembarangan

Percuma toketmu gede pantatmu bohay *eh, tapi buang sampah selalu sembarangan

Percuma jabatanmu setinggi langit, tapi buang sampah selalu sembarangan

Percuma kamu punya seribu talenta, tapi buang sampah selalu sembarangan

Percuma kamu lulusan universitas bonapit dengan IPK 3,99, tapi buang sampah selalu sembarangan


Semuanya percuma kalau kamu tidak bisa membedakan mana yang tempat sampah dan mana yang bukan

Semuanya percuma karena ternyata kamu tidak mencintai dan tidak mau menjaga bumi kita tercinta ini *gaya sitik

Kerena siapapun dan bagaimanapun kamu, serta apapun yang kamu pakai dan miliki, jika kamu selalu membuang sampah sembarangan alias barrrberrr, kamu akan selalu tampak ............. *you name it!

Buang sampah pada tempatnya yuk, biar nggak keliatan LENGOB!

Wednesday, March 07, 2012

Bahwasanya pelit itu tidak akan membuat kita kaya raya…sumpah!


Itu kalo buat saya ya, nggak tau deh buat orang lain. Banyak sekali fenomena perpelitan di kehidupan sekitar saya, yang nawar dagangan sampe ngotot lah (padahal cuma beli cendol), yang langsung tancep gas begitu ada tukang parkir lah (padahal gope doang kan??), yang pura – pura buta tuli kalo ada pengamen genjrang genjreng fals di pager rumah lah (padahal dikasih receh juga mereka udah merad), yang nagih duit kita yang dipake temen lah (padahal kita cuman nalangin dia beli teh tong ci doang), dan masih banyak lagi kepelitan – kepelitan yang menurut saya sungguh tiada beradab!

Sebenernya orang yang pelit dan yang sering melakukan hal – hal di atas itu sadar nggak sih kalau mereka sudah menutup rejeki untuk diri mereka sendiri? Materi itu hanya sesuatu yang mengalir doang loh! Saya pernah denger ada orang ngomong gini ‘duitku dikit doang, wajar lah kalau aku pelit’. Wadefak banget statement seperti itu, apalagi kalau duit dia lebih banyak dari tukang parkir dan pengamen!

Saya percaya trilyunan persen bahwa uang yang kita pakai untuk orang lain dengan niat baik, itu pasti akan kembali kok pada kita, bahkan dengan jumlah yang lebih besar karena ada embel – embel ‘kita pakai dengan niat baik’. Dan satu hal, tai kuda banget orang yang menggunakan kata ‘hemat’ sebagai alibi kepelitan mereka.

Memberi itu pasti akan menerima. Kalau selama ini kita bias makan layak, kemana – mana naik kendaraan pribadi, kerja enak (nggak usah yang mewah – mewah deh, cukup layak), jangan deh sekali – kali ngasih lima ratus perak aja ke tukang parkir (yang bener – bener tukang parkir), karena kalau ngasih dua ribu perak aja itu akan sangat berarti buat mereka, dan nggak akan bikin kita miskin!

Lihat penghasilan kita! Kalaupun belum bekerja, lihat berapa uang yang kita terima dari orang tua, atau om tante, atau bude pakde, atau pacar kita, or whoever. Bandingkan dengan penghasilan orang – orang yang tidak lebih beruntung dari pada kita, sudah cukupkah selama ini kita berbagi dengan mereka?

Maaf kalau saya terlalu banyak cincong. Tapi cincong saya ini memang mau nggak mau harus diblandrangkan di sini sebagai ungkapan rasa jeleh saya terhadap orang – orang yang berperilaku seakan – akan PELIT ITU AKAN MEMBUAT MEREKA KAYA.

And these are words I really want to say to them….

Saat kamu hanya punya lima ribu di tangan, berikanlah dua atau tiga ribu kepada pengemis yang menghampirimu, bukan seratus perak!

Saat kamu membeli sesuatu dan sang penjual memberikan barang serta pelayanan yang baik, berikanlah padanya kembalian kita, bukan malah pasang muka jutek saat dia kesulitan mencari kekurangan kembalian yang cuma lima ratus perak!

Saat kamu terima bonus dari kantormu, berbagilah sedikit makanan dengan teman – temanmu, bukan malah ketakutan ditodong mentraktir dan akhirnya menghindar. Ingat, membahagiakan orang lain akan berdampak pada kebahagiaan kita sendiri.

Saat pintu rumahmu tidak sengaja terbuka pada hari Minggu, jangan buru – buru ditutup karena takut ada pengamen datang. Nggak usah alesan kupingmu terganggu dengan suara – suara sumbang mereka, toh belum pernah ada journal ilmiah membahas telinga kopokan gara – gara denger suara pengamen! Kalau perlu sengaja buka pintu rumahmu, itu sama saja kamu membukakan rejeki untuk mereka.

Saat kamu menggunakan uangmu bukan untuk kepentinganmu, dan orang lain terbantu atau bahagia karenanya, stop memikirkannya terus menerus!

Dan jika tingkatan pelitmu sudah mengalahkan orang yang kucirnya sampe silit, super duper ultra special pelit bin medhit, kamu mending nyemplung jamban aja sanah!

Suwun ya. Ngapura jika ada yang kamitotolen.