Thursday, September 27, 2012

bahasa inggris


Saya bilang Bahasa Inggris itu keren banget. Bagus. Enak. Dan lembuuuuuuut... #salahekspresi. Saya dari kecil suka bahasa Inggris, sampai udah segede ini masih aja tergila – gila sama Bahasa Inggris. Walaupun gitu bukan berarti saya pinter Bahasa Inggris, karena bagaimanapun saya masih sering kesusahan dalam beringgris2 ria jenaka.

Saya suka ngomong sendiri pakai Bahasa Inggris (la wong nggak ada yang bisa diajak ngomong Inggrisan). Suka juga niruin kata – kata Bahasa Inggris di pelem – pelem, atau di iklan – iklan. Saya bilang saya lebih mengkiblat ke British Inggris, padahal boro – boro mudeng *keplak!

Saya nggak peduli deh Bahasa Inggris yang saya peke kacrut dan lengob. Ya walaupun gitu kadang sadar juga sih sebenernya kata – kata yang saya ucapin suka salah. Dan orang – orang sebagai anjing yang menggonggong si biasanya ngecap saya sok. Sok nggak cantik, sok nggak pinter, sok nggak bisa Bahasa Inggris. Padahal saya kan cuma kebalikannya.

Udah wor?

Udah.



malang, panas



Malang, panas...
Entah dari mana bisa sampe kota ini kalau bukan karena kerjaan. Kerjaan lagi kerjaan lagi, sebagian besar waktuku dibuang disitu. Nggak pernah nyangka jadi orang yang gila kerja seperti ini menginggat aku basically adalah orang yang maniak bermalas – malasan dan gila kasur.

Bukan keadaan yang disengaja kalau aku sekarang mengabdikan diri pada pekerjaan – pekerjaan aku. Kalau aku bilang, semuanya yang aku kerjakan ini sih bukan pekerjaan, tapi kesenangan. Cape itu pasti ada, tapi mereka buatku sudah menjadi addictive things. Bikin kecanduan. Bikin cape, tapi puas dan selalu mau lagi *woppoh

Aku sedang belajar. Belajar tidak mengeluh atas semua yang aku jalani apapun itu. Sisi kehidupanku memang ada beberapa, dan nggak semuanya selalu berjalan dengan baik, dan aku memilih bertahan dengan terus berjalan, bahkan kalau bisa berlari layaknya banci dikejar kamtib.

Ngomongin soal banci dan kamtib... #gagal fokus

THE END









ah mereka


Ah….mereka (mungkin) tidak jahat…

“Wah hidup kamu sudah enak ya sekarang, boleh nih sering – sering kasbon…” *kemudian cekikikan
“Wuih nggak nyangka loh kamu bisa kuliah sampai selesai”
“Kerjaan kamu enak ya, santai, kayaknya seneng – seneng gitu, tapi dapetnya banyak, nggak kaya aku, nggak suka aku sama kerjaanku, cape, …..bla bla bla” *gemlonthang layaknya kaleng rombeng
Sekarang kalian bisa bilang seperti ini. Ingat yang kalian katakan bertahun – tahun yang lalu???

“Udah lah aku aja yang bayarin baksonya, kayak kamu punya duit aja” *satu dan lainnya cekakakan
“Kamu nanti lulus SMA kerja di supermarket juga paling ketrima kok, lagian nggak mungkin juga kan kuliah, duit dari mana???”
“Tuh mumpung ada makanan gratisan, dimakan dong, kamu kan nggak pernah makan enak di rumah”
“Ealah kerjaan kok ngeband terus, emang nanti kamu bisa hidup dari ngeband?? *nyinyir
“Heh pake baju nggak usah sok nggaya gitu lah, nggak usah pake dicet segala rambutnya, tindikan di mana – mana. Dompet ada isinya juga enggak, pake sok – sokan mau nggaya”

Menakjubkan! Kata – kata kalian itu sampai sekarang masih terngiang jelas di telinga saya. Sakitnya masih ada, namun dendamnya tidak. Karena saya tidak mau mempersulit langkah kaki saya sendiri ke depan dengan membiarkan dendam itu terus bercokol *ceileh bahasanye* di hati dan otak saya.

Ah…mereka (mungkin) tidak jahat. Mereka hanya tidak benar – benar tahu apa yang mereka perbuat dan katakan.