Saya nggak pernah takut sendirian, at
least I push myself to.
Dari dulu saya selalu punya banyak waktu untuk sendirian. Mengerjakan beberapa hal sendiri, tinggal di
rumah sendiri, walaupun nggak selalu seperti itu. Yang saya liat beberapa orang
sibuk 94L4u dengan
kesendirian mereka. Memangnya apa yang salah dengan menjadi sendirian?
Sebegitu menyiksanyakah being alone?
Buat saya nggak samasekali. Saya bahkan menikmati kesendirian saya. Maksud
saya, di rumah sendirian, makan, tidur, dll sendirian ya nggak masalah kan?
Memang sih, bagaimanapun tidak sendirian memang lebih menyenangkan daripada
sendirian, tapi kan bukan berarti kita harus jadi parno of being alone?
Saya suka bersosialisai, mengenal orang dengan baik, gathering dengan teman, sahabat, dan banyak cara untuk melakukan
itu, pun ketika kita sedang sendirian. Prinsip saya, have them with heart. Itulah yang saya lakukan agar tidak pernah
merasa sendirian dan kesepian.
Saya punya porsi dalam berinteraksi, dengan orang lain dan dengan diri
sendiri. Buat saya di saat – saat saya sendirian adalah saat untuk saya
berinteraksi dengan diri saya sendiri. Saya perlu waktu buat mereview diri saya
sendiri in personal. Saya perlu waktu
untuk mengenal diri saya lagi setelah (mungkin) sekian lama saya terlalu banyak
berinteraksi dengan orang – orang di sekitar saya. Karena saya pikir the more people interact with others, the
more (little by little) they lose their own original self.
Masa sih? Nggak juga ah...
Nggak bisa diaplikasikan untuk semua orang juga sih, karena saya di sini
menulis dengan subjektifitas saya. Yang saya pikirkan seperti itu, dan yang
sudah terjadi juga seperti itu. Makanya saya bilang saya punya porsi. Karena
buat saya, saya perlu itu.
Berilah waktu untuk dirimu sendiri.
I believe in the words
above. Because it will be a nothingness if you know around well, but you don’t
even know yourself.